Menko AHY dorong pengembangan truk listrik untuk kurangi polusi udara

Menko AHY dorong pengembangan truk listrik untuk kurangi polusi udara

Jakarta – Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan. Menyatakan bahwa pemerintah terus berupaya mempromosikan elektrifikasi kendaraan. Pengembangan truk listrik juga diharapkan menjadi salah satu cara untuk menurunkan tingkat polusi udara.

AHY menjelaskan bahwa program elektrifikasi kendaraan, terutama di Jakarta, sudah menunjukkan kemajuan yang signifikan, khususnya untuk sepeda motor, mobil, dan bus Transjakarta.

“Kita mencapai perkembangan yang baik untuk kendaraan roda dua, mobil, dan bus di Jakarta, dengan 300 bus Transjakarta yang sudah beroperasi dan dikerahkan,” ujarnya saat menghadiri acara Clean Air Forum di Jakarta pada cvtogel hari Rabu.

Namun, ia mengakui bahwa perubahan truk barang dari solar menjadi listrik masih memerlukan biaya yang cukup tinggi.

Di samping itu, AHY juga menyoroti isu truk yang memiliki dimensi berlebihan dan muatan berlebih (ODOL). Ia menjelaskan bahwa pemerintah sedang bekerja keras untuk mengatasi praktik ODOL karena dampaknya yang merugikan.

Salah satu risiko utama adalah keselamatan, di mana ODOL menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi. Selain itu, praktik ini juga menyebabkan kerusakan yang serius pada jalan.

Setiap tahun, pemerintah mengalokasikan Rp 41 triliun untuk perbaikan jalan yang rusak dan berlubang.

AHY menyatakan bahwa apabila ODOL dapat dihilangkan, maka dana untuk perbaikan jalan yang rusak bisa digunakan untuk konversi kendaraan dari bahan bakar minyak ke listrik.

“Sebetulnya, Rp 41 triliun itu bisa dialokasikan untuk apa? Jika kita mau mengeluarkan biaya untuk memperbaiki jalan, mesti ada cara untuk melakukan konversi, atau memperbaiki serta menerapkan aturan dengan ketat,” tuturnya.

Dalam acara tersebut, Systemiq, berkolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) serta berbagai pihak penting dari pemerintah, lembaga think tank, masyarakat sipil, LSM, industri, dan pelaku bisnis, meluncurkan serangkaian temuan penting mengenai kualitas udara di Jakarta.

Inventarisasi emisi tahun 2023 dalam laporan itu menunjukkan bahwa transportasi, industri, pembangkit listrik, pembuangan sampah, dan konstruksi merupakan sumber utama polusi udara di Jakarta.

Transportasi menjadi penyumbang terbesar, berkontribusi 65 persen terhadap emisi NOX, 90 persen terhadap CO, dan 61 persen terhadap emisi PM2. 5.