Tanjungpinang (CVTOGEL) – Sultan Baktiar Najamudin, yang menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. Mengekspresikan dukungannya yang penuh terhadap Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri). Dalam usaha mereka untuk memperjuangkan peraturan dan kebijakan di pusat demi mempercepat pembangunan di kawasan kepulauan tersebut.
Ia menyatakan bahwa DPD RI sepenuhnya menyadari bahwa daerah kepulauan memerlukan perhatian khusus di berbagai aspek seperti infrastruktur, konektivitas, serta pelayanan publik. Provinsi dengan sifat wilayah seperti Kepri memang memerlukan pendekatan yang berbeda.
“Dengan demikian, kami akan terus mendukung aspirasi dari Kepri agar mendapatkan bagian yang seimbang dalam kebijakan nasional,” ungkap Sultan Najamudin saat berkunjung ke Gedung Daerah Tanjungpinang, Kepri, pada hari Senin.
Di kesempatan itu, ia juga menyampaikan optimisme tentang arah pembangunan di Provinsi Kepri, yang ia sebut sebagai “Pintu Emas” Indonesia.
Ia menambahkan bahwa Kepri memiliki posisi yang sangat strategis baik dari segi geopolitik maupun geoekonomi. Sebagai wilayah kepulauan yang kaya sumber daya, Kepri memiliki posisi geografis yang penting di Asia Tenggara.
“Kepri tidak hanya vital bagi Sumatera, tetapi juga untuk Indonesia secara keseluruhan, terutama dalam hal perdagangan internasional dan pertahanan maritim,” katanya.
Di sisi lain, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menjelaskan bahwa 96 persen dari wilayah Kepri terdiri dari lautan, sementara hanya empat persen daratan. Provinsi ini mencakup tujuh kabupaten/kota dengan total 2. 408 pulau, di mana sebanyak 394 pulau berpenghuni, termasuk 22 pulau yang terletak di wilayah perbatasan.
Hal ini menjadikan Kepri sebagai salah satu provinsi strategis yang berbatasan langsung dengan hampir seluruh negara-negara ASEAN.
Kepri juga dikenal sebagai Permata Biru Ekonomi di Gerbang Utara Indonesia, karena terletak di jalur perdagangan internasional, seperti Selat Malaka, dan berada di ALKI I, yang dilalui oleh 80 ribu kapal serta 70 juta kontainer setiap tahunnya.
“Ini merupakan peluang sekaligus tantangan besar yang kami kelola dengan sebaik mungkin,” ujar Ansar.
Selain potensi geografis, Ansar menjelaskan bahwa Kepri juga memiliki peluang besar dalam bidang investasi, pariwisata, serta kelautan dan perikanan.
Beberapa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang telah berkembang meliputi KEK Galang Batang, KEK Nongsa Digital Park, KEK Batam Aero Technic, KEK Tanjung Sauh, KEK Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam, dan KEK Pulau Nipah.
Dilengkapi dengan keberadaan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas (KPPB) di Batam, Bintan, dan Karimun, serta 21 kawasan industri yang tersebar di daerah tersebut.
Di bidang pariwisata, Kepri berada di posisi ketiga secara nasional dalam jumlah kunjungan wisatawan mancanegara setelah DKI Jakarta dan Bali.
Di sisi kelautan dan perikanan, Kepri memiliki potensi budidaya perikanan dengan total produksi mencapai 27. 436 ton, serta potensi hasil tangkapan laut hingga 1,3 juta ton yang mencakup berbagai komoditas unggulan seperti cumi-cumi, ikan demersal, ikan pelagis, kepiting, lobster, rajungan, dan udang.
“Alhamdulillah, dengan posisi yang strategis dan komitmen untuk pembangunan yang berkesinambungan, indikator pembangunan Kepri menunjukkan hasil yang positif,” kata Ansar di hadapan Ketua DPD RI.
Ansar juga berharap agar DPD RI dapat mendukung pengesahan RUU Daerah Kepulauan di tingkat pusat, demi meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah kepulauan dan perbatasan, khususnya di Kepri.