Jakarta (cvtogel) – Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Bekerja sama dengan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang. Yang dikenal sebagai MLIT, meningkatkan kolaborasi maritim melalui pelatihan teknis di bidang pelabuhan.
Muhammad Anto Julianto, Direktur Kepelabuhanan Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kerja sama yang telah dibangun antara kedua negara dalam kerangka Japan Indonesia Economic Partnership Agreement (JIEPA), sebuah perjanjian kemitraan ekonomi yang menyangkut perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Jepang.
“Ini bagian dari mekanisme dukungan untuk JIEPA, terutama dalam hal kerja sama teknis, berbagi informasi dan pengetahuan, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia,” jelas Anto saat memberikan pengarahaan teknis di bidang kepelabuhanan JIEPA di Jakarta, Rabu malam.
Anto menjelaskan bahwa pelatihan tersebut memiliki peran penting dalam mendorong perubahan sektor pelabuhan Indonesia agar lebih kompetitif, mampu bersaing, dan berkelanjutan.
Dia juga menekankan pentingnya belajar dari Jepang dalam mengembangkan infrastruktur pelabuhan yang berkelanjutan.
Anto percaya bahwa kolaborasi dengan Pemerintah Jepang, khususnya MLIT dan OCDI, akan memberikan banyak pengetahuan berharga bagi Indonesia dalam menciptakan sumber daya manusia di bidang maritim yang berkualitas.
Ia menambahkan bahwa kompetensi ini krusial untuk menghadapi tantangan era modern, termasuk masalah lingkungan dan upaya untuk memfasilitasi perdagangan bilateral yang semakin kompleks dan memerlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia di pelabuhan.
“Termasuk masalah lingkungan dan upaya memudahkan perdagangan bilateral,” ungkap Anto.
Ia menginformasikan bahwa pelatihan akan berlangsung selama tiga hari dari 2 hingga 4 Juli 2025, diikuti oleh pejabat, staf teknis, dan semua pemangku kepentingan di sektor pelabuhan dari seluruh Indonesia.
“Pelatihan ini diharapkan menjadi dasar yang kuat untuk meningkatkan kualitas layanan pelabuhan nasional dan memperkuat kerjasama bilateral antara Indonesia dan Jepang di masa depan,” tambahnya.
Sementara itu, Fujiwara Hiromichi, Kepala Koordinator Internasional MLIT Jepang, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan momen penting untuk menjaga kerjasama antara kedua negara.
Ia menjelaskan bahwa kolaborasi teknis antara Jepang dan Indonesia telah berlangsung selama lebih dari 50 tahun. Pelatihan ini menjadi inisiatif pertama yang diselenggarakan atas permintaan dari Pemerintah Indonesia berdasarkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi.
“Sejak November tahun lalu, kami telah melakukan diskusi mendalam dengan DJPL agar pelatihan ini sangat bermanfaat,” kata Fujiwara.
Dia juga menghargai kepercayaan yang diberikan Indonesia kepada Jepang untuk terus berkontribusi pada proyek pembangunan pelabuhan, termasuk proyek besar seperti Pelabuhan Patimban.
“Baru-baru ini (1/7), saya mengunjungi Pelabuhan Patimban dan melihat perkembangan yang sangat signifikan. Saya merasa terharu dan bangga karena Jepang dipercaya untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi dan sosial Indonesia,” ujarnya.
Materi pelatihan dirumuskan secara cermat dan menyeluruh, mencakup perencanaan, pengelolaan, pemeliharaan pelabuhan, serta penanganan isu perubahan iklim. Para peserta akan dilatih oleh para ahli terkemuka dari Jepang yang memiliki pengalaman di lapangan.
“Kami yakin walaupun pelatihan ini hanya tiga hari, ini akan menjadi kesempatan yang berharga bagi peserta untuk memperoleh pengetahuan yang terbaru dan dapat diterapkan,” tutup Fujiwara.