100 hari kerja, ekonom: Investasi Qatar bantu rakyat memiliki rumah

100 hari kerja, ekonom: Investasi Qatar bantu rakyat memiliki rumah

Jakarta – Ekonom Institute for Economic Development and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan masuknya investasi asing dari Qatar kemudian sejumlah negara lain dalam program 3 juta rumah merupakan bagian dari reformasi pemerintahan 100 hari pemerintahan Prabowo – Gibran. kesempatan positif untuk membantu dan memfasilitasi akses ke properti.

“Dari sudut pandang positif, terutama dari sudut pandang investor, saya pikir ini juga merupakan kesempatan untuk mengatakan bahwa mungkin ini adalah sebuah investasi karena kita… “Kita punya target 3 juta rumah yang ditetapkan pemerintah, jadi dengan hadirnya investor kemudian dengan berbagai program yang memudahkan masyarakat memiliki rumah, kita harapkan target itu bisa tercapai,” kata Eko kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

Dalam program 3 juta rumah, kehadiran investor swasta baik nasional maupun asing menjadi penting. Sebab, kalau kita hanya mengandalkan perbankan nasional, kita akan menghadapi keterbatasan. Sebab, perbankan nasional juga punya pembiayaan. program lain di luar sektor perumahan.

“Jadi menurut saya pendapatan para investor ini, asalkan mereka segera merealisasikan investasinya, itu hal yang baik,” ujarnya. Masuknya investasi dari Qatar untuk membantu membangun perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah juga harus segera terwujud dan ditindaklanjuti oleh pemerintah dalam menyiapkan rincian program 3 juta per tahun.

“Pendapatan investor dari Qatar, Singapura, Turki, Uni Emirat Arab, Uni Emirat Arab, ini adalah hal yang positif dan kita harus segera menerapkannya. “Detail program 3 juta per tahun juga harus dipersiapkan secara matang oleh pemerintah, seperti lokasi, program, dan profil konsumennya,” kata Eko.

Sebagai informasi, Pemerintah Republik Indonesia dan Qatar telah sepakat bekerja sama dan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) di bidang perumahan mengenai pembiayaan satu juta unit rumah bagi masyarakat. berpenghasilan rendah (MBR).

Penandatanganan dilakukan di hadapan Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan dilakukan antara Menteri Perumahan dan Permukiman (PKP) Maruarar Sirai dan investor Qatar Sheikh Abdul Aziz Al Thani di Istana Merdeka, Jakarta.

Penandatanganan tersebut juga disaksikan oleh Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah, Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta, Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dan Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani.

Hal ini menjadikan Qatar sebagai investor asing pertama yang berkontribusi dalam mewujudkan program prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk membangun 3 juta rumah bagi MBR setiap tahun. Selain Qatar, Uni Emirat Arab dan beberapa negara lain diperkirakan akan mengunjungi Indonesia dalam waktu dekat untuk menjajaki peluang investasi di sektor perumahan.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruar Sirait mengatakan minat investor asing terhadap sektor perumahan di Indonesia semakin meningkat.

Kementerian PKP ditugaskan Presiden untuk menyiapkan kebutuhan lahan bagi investor, dengan membentuk tim yang berkoordinasi dengan Satgas Perumahan untuk membuka akses bagi investor.

Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah menyiapkan lahan dari berbagai sumber, seperti lahan sitaan BLBI dan lahan kasus korupsi yang ditangani Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan. Selain itu, lahan-lahan BUMN juga akan dioptimalkan, antara lain lahan PT Kereta Api Indonesia, Perkebunan Nusantara, dan Perumnas.